Kamis, 25 Juli 2024

Upaya Perkembangan Mental Anak









Oleh: Annisa Fitia, KPI UIN Salatiga

MAKA, Semarang - Perkembangan mental dan emosional anak sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Baik lingkungan keluarga maupun lingkungan sekitar. Dosen Psikologi Universitas Islam Negeri Salatiga - Dessi Widarwati kepada RRI kemarin menyatakan, lingkungan anak sangat memengaruhi mental dan emosional seorang anak. Untuk itu pentingnya peran psikolog dalam edukasi publik dan perlindungan anak.

"Latar belakang dan lingkungan anak sangatlah memengaruhi mental dan emosional mereka. Anak yang hidup di lingkungan yang keras atau broken home, dapat mengalami berbagai masalah mental dan emosional. Peran psikolog dalam edukasi publik dan parenting sangatlah penting untuk perlindungan anak". Ungkapnya.

Sementara salah satu orang tua - Sunarto  menuturkan, pentingnya pendidikan dan pengasuhan yang tepat dalam melindungi mental dan emosional anak.

"Orang tua harus mendidik anak dengan benar, memberikan pendidikan yang terbaik, dan selalu berbakti kepada orang tua. Selain itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan kesehatan anak dan mengarahkan mereka ke jalan yang benar." Katanya

Seiring tuntutan zaman yang semakin kompleks Sunarto berharap, anak-anak kedepan dapat tumbuh menjadi individu yang sholeh, berpendidikan tinggi, dan mandiri.

Contoh Filler Apasih Efek Rumah Kaca?


foto; ilustrasi rumah kaca, by freepik



Format            : Filler

Judul               : Apasih Efek Rumah Kaca

Penulis            : Dwiky Rivaldy, KPI UIN Salatiga

No

Pelaku

Uraian

1.

Operator

Sfx musik udara panas

2.

Narator

Beberapa hari ini suhu dan cuaca terasa panas ga sih? Kira-kira apasih penyebabnya dan bagaimana cara menanggulanginya ?

Proses alami yang membuat bumi kita cukup hangat untuk ditinggali adalah efek rumah kaca. Gas-gas seperti karbon dioksida (CO₂), metana (CH₄), dan uap air (H₂O) berperan penting dalam menangkap panas matahari dan menjaga suhu bumi tetap stabil. Namun, karena aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan aktivitas industri lainnya, konsentrasi gas-gas ini meningkat drastis.

3.

Operator

Sfx musik peringatan

4.

Narator

Peningkatan gas rumah kaca menyebabkan pemanasan global. Suhu rata-rata bumi naik, mengakibatkan perubahan iklim yang ekstrem, seperti badai besar, banjir, kekeringan, dan gelombang panas.

5.

Operator

Sfx musik menenangkan

6

Narator

Dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, beralih ke energi terbarukan, menanam pohon, dan mengurangi sampah plastik adalah beberapa langkah kecil yang bisa kita lakukan untuk mengurangi efek rumah kaca.

Maka dari itu, mari kita jaga bumi kita ini. Karena bumi yang sehat adalah rumah yang nyaman untuk kita dan generasi mendatang.

7.

Operator

Sfx musik penutup

 

 


Mimisan Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya Benarkah?

 

foto; ilustrasi mimisan


Oleh: Alfian Panji Anggoro

MAKA, SEMARANG: Mimisan bisa terjadi tiba-tiba saat lapisan dalam hidung mengering, terinfeksi, dan pembuluh darah pecah. Hal ini sering terjadi pada penduduk yang tinggal di wilayah dengan iklim ekstrem seperti saat musim panas dan musim dingin. Mimisan atau dalam istilah medis biasa disebut epistaksis, kerap kali terjadi secara singkat, namun bisa juga berlangsung selama lebih dari sepuluh menit. Meskipun sering kali sembuh sendiri, mimisan dapat menyebabkan kepanikan. Orang dengan mimisan kronis mungkin memerlukan perawatan lanjut. Jika mimisan terjadi berulang kali dan volume darahnya banyak, sebaiknya segera periksakan diri anda ke dokter, karena hal tersebut bisa saja mengindikasikan masalah kesehatan serius dan menjadi gejala penyakit yang mengancam jiwa. Berikut terdapat penyakit berbahaya yang sering kali ditandai dengan gejala mimisan.

1.     Hipertensi

Mimisan bisa disebabkan karena hipertensi atau tekanan darah tinggi. Kejadian ini dapat meningkatkan risiko pecahnya pembuluh darah di hidung, yang ditandai dengan keluarnya darah dalam jumlah besar melalui lubang hidung. Darah yang keluar tersebut sulit untuk mereda atau berhenti meskipun sudah melakukan penekanan pada hidung. Selain itu, gejala tambahan yang akan timbul yaitu merasa pusing dan sakit kepala.

2.     Sinus Kering

Sinus kering merupakan kondisi di mana kelembapan pada membran mukosa hidung berkurang secara signifikan, membuat rongga sinus menjadi sangat sensitif dan sering kali terasi nyeri. Kekeringan ini dapat menyebabkan kulit dalam rongga hidung pecah dan mengalami pendarahan. Jika kondisi tersebut dibiarkan tanpa adanya penanganan maka dapat berakibat infeksi.

3.     Leukimia

Leukimia atau kanker darah juga bisa menjadi penyebab utama mimisan sebagai awal dari gejalanya. Pada penderita leukemia, produksi sel darah putih yang abnormal dapat mengganggu produksi sel darah lainnya, termasuk trombosit yang berperan dalam proses pembekuan darah. Akibat hal tersebut pendarahan pun akan mudah terjadi termasuk mimisan yang berkepanjangan dan ditandai dengan memar yang muncul tanpa sebab yang jelas. Jika mimisan terjadi secara terus-menerus dan disertai dengan gejala seperti kelelahan ekstrem, infeksi berlebihan dan penurunan berat badan, maka segera konsultasikan dengan dokter agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Itulah 3 penyakit berbahaya yang ditandai dengan mimisan. Jika mimisan tak kunjung mereda dan tidak bisa diatasi sendiri di rumah, segera konsultasikan diri anda ke dokter. Selain menjadi tanda-tanda penyakit yang telah disebutkan diatas, mimisan berlebihan juga dapat menyebabkan anemia serius akibat kehilangan banyak darah, lemas, pingsan, bahkan bisa menyebabkan disfungsi jantung dalam jangka pendek.(Alfian, KPI UIN Salatiga)

 

 

Indonesia Penyumbang Makanan Terbuang Terbesar Kedua Dunia

 

foto; (Urip Ariani Setyo Rahayu kepala bidang kerawanan pangan dan gizi dinas ketahanan pangan Jawa Tengah, menjelaskan upaya zero waste untuk meminimalisir pemborosan makanan di Indonesia)

Oleh : Linda Amelia Fernanda (prodi kpi uin salatiga magang di rri semarang)
Editor : Annisa Fitria

Indonesia menempati posisi kedua sebagai negara yang membuang makan terbanyak di dunia. Urip Ariani Setyo Rahayu mengatakan pemborosan makanan di Indonesia mencapai 23-48 juta ton per tahun. Selasa, (16/7/24)

"Ada dua kategori dalam pemborosan makanan Food loss terjadi pada tahap produksi dan food waste pada makanan berlebih yang masih bisa dikonsumsi". ucap Ani selaku kepala bidang Kerawanan pangan dan gizi dinas ketahanan pangan Jawa Tengah.

Dinas ketahanan pangan Jawa Tengah melakukan tiga kegiatan utama untuk mengatasi pemborosan ini. "Kegiatan yang dilakukan meliputi penyusunan regulasi, edukasi masyarakat, dan gerakan donasi pangan". Ungkapnya

Ani mengungkapkan program ini dilakukan dengan melibatkan beberapa elemen masyarakat. "Kita melibatkan jasa katering, relawan, dan bank sampah untuk mendistribusikan makanan berlebih ini" jelasnya

Anira (20) penjual makanan di Semarang, menyatakan keprihatinannya. " Turut prihatin ya menurut saya emang perlu adanya kesadaran dari semua pihak baik produsen maupun konsumen" ujarnya

Ia berharap kegiatan yang diadakan pemerintah bisa meminimalisir pemborosan makanan. "Semoga dengan kegiatan zero waste dari pemerintah ini bisa meminimalisir dan lebih bermanfaat untuk masyarakat" ujarnya


MAHASISWA KPI MAGANG DI RRI SEMARANG IKUT SERTA UPACARA HARI KESADARAN NASIONAL

(foto: pegawai rri semarang, mahasiswa dan siswa magang sedang melakukan upacara bendera dalam rangka memperingati hari kesadaran sedunia)

Oleh : Alfian Panji Anggoro 

Editor : Linda Amelia Fernanda 


MAKA, Semarang - Rabu, 17 Juli 2024 telah dilaksanakan upacara dalam memperingati Hari Kesadaran Nasional di Lapangan LPP RRI PRO SEMARANG yang diikuti oleh pegawai bidang SDM, penyiar, pemberitaan, teknik, dan mahasiswa magang dari kampus UIN Salatiga, UNDIP, UNNES, serta siswa SMKN 2 Semarang.

Upacara Hari Kesadaran Nasional ini bertujuan untuk menggugah akan pentingnya menata kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, khususnya bagi pegawai LPP RRI Semarang dalam mengemban tugas sehari-hari. Dan yang tak kalah pentingnya, Upacara Hari Kesadaran Nasional ini, dapat juga kita jadikan sebagai sarana untuk memperkokoh kebersamaan, kekompakan serta persatuan dan kesatuan sesama.

Dalam upacara ini yang bertindak sebagai inspektur upacara adalah Kepala LPP RRI Semarang Ngatno, sebagai pembina upacara, Sudarsono selaku koordinator divisi pemberitaan sebagai pemimpin upacara. 

dalam amanatnya Ngatno selaku pembina upacara menyampaikan “Semoga di tahun 2024 ini dapat menumbuhkan semangat, tekad dan komitmen bersama.

Upaya Perkembangan Mental Anak

Oleh: Annisa Fitia, KPI UIN Salatiga MAKA, Semarang - Perkembangan mental dan emosional anak sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Baik lin...